Kamis, 03 Juni 2010

KISAH NABI HUD `ALAIHISSALAM

KISAH NABI HUD `ALAIHISSALAM

Ia mempunyai nama lengkap Hud Bin Shalih bin Arfakhasydz Sam bin Nuh `alaihissalam. Ada yang mengatakan Hud adalah Abin bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh. Selain itu, ada juga yang menyatakan bahwa ia adalah putra Abdullah bin Ribah Al Jarud bin Aad bin Aush bin Arm bin Sam bin Nuh `alaihissalam.

Demikian yang di sebutkan oleh Ibnu Jarir

Ia berasal dari sebuah kabilah yang di beri nama Aad bin Aush bin Sam bin Nuh. Mereka itu adalah bangsa barab yang tinggal di bukit-bukit pasir yang terletak di sebelah kanan antara Aman dan Hadramaut. Sebuah daerah yang menjorok ke laut yang di beri nama ”Al Syarh”. Dan mereka mempunyai sebuah lembah yang di beri nama Mughits.


Kebanyakan mereka tinggal di perkemahan yang mempunyai tiang yang besar. Sebagaimana yang di firmankan Allah Azza wa Zalla.

”Apakah kamu tidak memperhatikan bagaiman Tuhanmu berbuat terhadap kaum `Aad ? yaitu penduduk Iram yang mempunyai bangunann-bangunan yang tinggi, yang belum pernah di bangun seperti itu sebelumnbya di negri-negri lain.” (Al Fajr 6-8)

Yaitu penduduk Iram. Mereka inilah yang di sebut sebagai poenduduk Aadyang pertama. Sedangkan kaum Aad yang kedua adalah yang terlahir pada masa-masa akhir, sebagaimana yang akan kai uraikan pada pembahasan yang ebrikutnya.

Adapun kaum Aad yang pertama adalahmereka yang disebut Allah Ta`ala seebagai, ” penduduk Iram yang mempunyai bangunann-bangunan yang tinggi, yang belum pernah di bangun seperti itu sebelumnbya di negri-negri lain.” (Al Fajr 7-8)

Ada yang mengatakan, maksudnya adalah tidak pernah ada kabilah. Tetapi ada juga yang mengatakan yang di maksud adalah bangunan.

Orang yang menganggap Iram adalahsebuah kota yang mengelilingi bumi. Terkadang terletak di Syam, terkadang di Yaman, pada saat yang lain berada di negeri lain, maka yang demikian itu merupakan pendapat yang tidak berdasarkan dan tidak beradil.

Sedangkan dalam kitab Sahih Ibnu Hibban disebutkan sebuah hadist panjang mengenai para Nabi dan Rasul, dari Abi Dzar, yang di anhtaranya Rasulullah SAW bersabda, ”Di antara mereka terdsapat 4 dari bahasa Arab, yaitu: Hud, Shalih, Syu`aib dan Nabimu ini, hai Abu Dzar.”

Ada yang mengatakan Hud adalah orang yang pertama kali berbicara dengan menggunakan bahasa Arab. Wahab bin Munabbih mengaku bahwa ayahnya adalah orang yang pertama kali berbicafra dengan bahasa Arab.

Sedangkan yang lain berkata, ”Orang yang pertama kali berbicara dengan bahasa Arab adalah Nuh As.”

Dan ada yang menyatakan, :Adamlah orang yang oertama kali berbicara Bahasa Arab.” Wallahu a`lam.

Kepada masyarakat Arab yang hidup myang sebelum Ismail di sebut denag sebutan Arab Aribah, jyang terdiri dari kabilah yang sangat banyak. Di antaranya: Aad, Tsamud, Jurhum, Thasm, Amim, Madyan, Jasim, Qathan, Bani Byagthan, dll.

Sedangkan bangsa arab musta`rab adalah anak Ismail bin Ibrahim. Ismail bin Ibrahim As adalah orang yang pertama kali berbicara bahasa Arabsecara fasih. Kemudian bahasa tersebut di paki oleh orang-orang yang menghampiri ibunya, Hajar ketika masih

di tanah suci. Sebagaimana hal itu akan kami kemukakan lebih lanjut dalam pembahasan berikutnya.

Kaum Aad yang pertama adalah orang-orang yang pertama kali menyembah berhala setelah terjadinya taufan. Berhala yang mereka sembah itu ada iga yaitu: Shammad, Shamud, dan Hira.

Kemudian Allah SAW mengutus salah seorang dari mereka yang termasuksaudar mereka sendiri, Hud As. Hud menyeru mereka ke jalan Allah Azza wa Zalla, sebagaimana yang di firmankan Allah Ta`al setelah dia mengisahkan Nabi NuhAs sebagai berikut:

”Dan (kami telah mengutus) kepada kaum Aad, saudara mereka Hud. Ia berkata, ”Hai kaum ku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain Dia. Maka mengapa kalian tidak berakwa kepada-Nya ?”

Para pemuka yang kafir dari kaumnya berkata, ”sesungguhnya kami benar-benar memandangmu dalam keadaan kurang akaldan sesungguhnya kami menganggapmu termasuk oprang-orang yang berdusta.”

Hud berkata, ”Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikit pun, taapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta Alam.

Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagi kalian.”

Apakah kalian (tidak percaya) dan heran jika datang kepada kalian peringatan dari Tuhan kalian yang di bawa oleh seorang laki-laki di antara kalian untuk memberi peringatan kepada kalian ? dan ingatlah kalian pada waktu Allah menjadikan kalian sebagi para pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah

melebihkan kekuatan Tubuh dan perawakan kalian (dari pada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kalian mendapatkan keberuntungan.”

Mereka berkata, apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa di sembah oleh bapak-bapak kami ? maka datangkanlah adzab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.’

Ia berkata, sungguh sudah pasti kamu akan di timpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu. Apa kalian hendak membantahku tentang nama-nama (berhala) yang kalian dan nenek moyang kalian menamakannya,. Padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan Hujjah untuk itu ? maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku termasuk orang yang menunggu bersama kalian.

Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari kami dan kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, dan tiadalah orang-orang ynag beriaman,’ (Al A`raf 65-69)

Dan dalam surat yang lain juga setelah mengisahkan Nabi Nuh As, Allah Ta`ala berfirman:

Hai kaumku aku tidak meminta upah kepada kalian bagi seruanku ini. Upahku tidaklah lain hanya dari Allahyang telah menciptakanku. Maka tidakkah kalian memikirkannya ?”

Dan ia juga berkata, Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhan kalian, lau bertobatlah kepadanya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian. Dan dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian. Dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat Dosa.

Kaum Aad berkata, Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata dan kami sekali-kali tidak meninggalkan sembahan-sembahan kami karna perkataanmu. Dan kami sekali-kali tidak mempercayaimu.

Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagaian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila pada dirimu.

Hud menjawqab, sesungguhnya aku menjadikan Allah sebagai saksiku dan saksikanlah bahwa sesungguhnya akumelepaskan diri dari ap yang kalian persekutukan daris elain dia. Sebab itu,jalankanlah tipu daya kalian semuanya terhadapku dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku danTuhan kalian. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan dia yang memegangubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.

Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepada kalian apa (amanat) yang aku di utus untuk menyampaikannya kepada kalian. Dan nTuhan kalian akan mengganti kalian dengan kaum yang lain dari kalian. Dan kalian tidak dapat membuat Mkudharat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha pemelihara segala sesuatu.

Ketika datang adzab kami, kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmad dari kami. Dan kami selamtkan pula mereka di akhirat dari azab yang berat.

Dan itulah kisah kaum Aad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenag lagi menentang (kebenaran).

Dan mereka selalu di ikutidengan kutukan di dunia ini dan begitu pula pada hari kiamat. Ingatlah sesungguhnya kaum Aad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaan Allah bagi kaum Aad, yaitu kaum Mhud.” (Huud 50-60)

Sedangkan dalam surat Al-Mukminn, juga setelah mengisahkan kisah Nabi Nuh, Allah SAW juga berfirman:

” kemudian kami jadikan sesudah mereka umat yang lain”

Lalu kami utus kepada mereka, seorang Rasul dari kalangan mereka endiri yang menagtakan, Sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan selain Dia. Maka kenapa kalian tidak bertakwa kepadanya.’

Dan para pemuka jyang kafir di antar kaumnya dan mendustakan pertemuan dengan hari akhir serta yang telah kami mewahkan mereka dalam kehidupan d dunia, berkata” Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kalian, ia makan dari apa yang kalian makan dan meminum dari apa saja yang kalian minum. Dan sesungguhnya jika kalian menaati manusi yang seperti kalian, niscaya bila demikian, kalian benar-benahr menjadi orang-orng yang merugi.

Apakah ia menjanjikan kepada kalian semua bahwa bila kalian telah mati dan telah menjadi tanah serta tulag-belulang, kalian sesungguhnya akan dikeluarkan dari kubur kalian ? jauh, jauh sekali dari kebbenaran apa yang di ancamkan kepada kalian itu.

Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita matidan hidup serta ekali-kali tidak akan di bangkitkan lagi.

Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Alla. Dan kami sekali-kali tidak beriman kepadanya.

Rasul itu berdo`a ”Ya Tuhanku, tolonglah aku karna mereka mendustakanku.

Allah berfirman, dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.

Maka mereka di musnahkan oleh suara yang mengguntur dengan hak dan kami jadikan mereka sebagai sampah banjir. Maka kebinasaanlah bagi orang-oorang yang zalim itu.” (Al Mukminun 31-41)

Juga setelah mengangkat kisah Nabi Nuh, dalam surah Al Syu`ara, dia berfirman:

”Kaum Aad telah mmendustakan para Rasul. Ketika saudara mereka, Hud berkata kepada mereka, mengapa kalian tiidak bertakwa ?

Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan yang di utus kepada kalian.

Maka bertakwalah kaliak kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Dan sekali-kali aku tidak meminta upah kepada kalian atas seruan ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta Alam.

Apakah kalian mendirikan pada tiap-tiap tanah bangunan untuk bermain-main.

Dan kalian menbuat banteng-banteng dengan maksud supaya kalian kekkal di dunia ?

Dan apabila kalian menyiksa, maka kalian menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis.

Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugrahan kepada kalian apa yang kalian ketahui.

Dia telah menganugrahkan kepada kalian binatang-binatang ternak, anak-anak juag kebun-kebun, serta mata air.

Sesungguhnjya aku takut kalian akan di tampa azab hari yang besar.

Mereka menjawab, adalah sama saja bagi kami, apakah kalian memberi nasihat atau tidak memberi naihat.

Agama kami ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu.

Dan kami sekali-kali tidak akan di azab.

Maka mereka mendustakan Hud, lalu kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

Dan sesungguhnjya Tuhanmu, dia lah yang maha perkasa lagi maha penyayang.” (Al Syu`ara 123-140)

Sedangkan dalam surat Fushilat, Allah Taala berfirman:

Adapun kaum Aad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata, siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami ? dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya dari pada mereka ? dan mereka adalah mengingkari tanda-tanda kekuatan kami.

Maka kkami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena kmai hendak merasakan kepada mereka itu siksaan jyang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaann akhirat itu lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.” (Al Fushillat 15-16)

Dalam surat yang lain, dia juga mengisahkan Hud dengan kauumnya dimana dia berfirman:

”Dan ingatlah Hud saudara kaum Aad yaitu ketika ia memberi peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnnya dan sesudahnya (dengaan mengatakan). janganlah kalian menyembah selain Allah, sesungguhya aku khawatirkan kalian alan di timpa azab hari yang besar .

Mereka menjawab, apakah kamu datangkepada kami untuk memalingkan kami dari menyembah Tuhan-Tuhan kami ? maka datangkanlah azab kepada kami yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.

Ia berkata, sesungguhnya pengetahuan tentang itu hanya pada sisi Allah dan aku hanya menyampaikan kepada kalian apa yang aku di utus dengan membawanya tapi aku melihat kalian adalah kaum yang bodoh.”

Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka. Mereka berkata inilah awan yang menurunkan hujan kepada kami. Bukan, bahkan itulah azab yang kalian minta supaya datang dengan segera, yaitu angin yang mengandung azab yang pedih.

Yang menghancurkan segala sesuatu denagn perintah Tuhannya. Maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali bekas-bekas tempat tinggal mereka. Demikianlah kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.’ (Al Ahqaf 21-25)

Selanjutnya, pada surat yang laen, Allah Ta`ala juga berfirman:

”Dan juga pada kisah Aad ketika kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan.

Angin itu tidak membiarkan satu pun yang di landanya, meliankan di jadikannya se[erti serbuk.” (Al Dzariyat 41-42)

’’ Demikian juga kisah Hud dan kaumnya yang disampaikan dalam firmannya berikut ini:

Dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum ’Aad yang pertama, dan kaum Tsamud.maka tidak seorang yang ditinggalkan-Nya hidup.

Dan kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka.

Dan negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan Allah.

Lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang menimpanya.

Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang mana kamu masih ragu-ragu ?’’(Al Najm 50-55)

Sedangkan dalam surat al Qamar, Allah azza wa jalla berkisah melalui firman-Nya:

”Kaum ’Aad pun telah mendustakan pula. Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman –ancaman-Ku. Sesungguhnya kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari naas terus menerus.

Yang mengelimpangkan manusia seakan –akan mereka pohon korma yang tumbang.

Maka betapakah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.

Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ?” (Al Qamar 18-22)

Selain itu, dalam surat yang lain lagi, Allah azza wa jalla juga berfirman :

” adapun kaum’Aad,maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi kencang.

Yang Allah menimpakan angin itu kepad mereka selam tujuh malam dan delapan hari terus menerus. Maka kamu lihat kaum Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan akan mereka tunggul-tunggul pohon korma yang telah kosong (lapuk).

Maka kamu tidak melihat seorang pun yang tinggal di antara mereka.” (Al Baqarah 6-8)

Dan mengenai kisah Hud dan kaum Aad ini, dia juga berfirman sebagai berikut:

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaiman Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad ?

Yaitu penduduk Iram myang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah di bangun seperti itu sebelumnya di negri-negri lain.

Dan kaum Tsamud yang memotong bahtu-batu besar di limbah.

Dan kaum firaun myang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak, yang berbuat sewenag-wenang dalam negri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negri tersebut.

Karna mitu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab.

Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” (Al Fajr 6-14)

Mengenai ayat-ayat tersebut di atas, penulis telah menguraikan secar lengkap dalam kitab tafsir.

Kisah tentang kaum Aad ini telah di angkat di dalam surat At Tubah, Ibrahim, Al Furqan, Al Ankabut, Shaad dan Qaaf.

Dalam pembahasan ini, penulis hendak menyampaikan kandungan kisah Hud vdan kaumnya itu melalui penuturan ayat-ayatAl-Qur`an yang disertai beberapa kisah yang di sebutkan dalam hadist Rasululah SAW.

Sebagaiman yang telah kami kemukakan sebelumnya, bahwa mereka ini adalah kaum yang pertama kali menyembah berhala setelah terjadinya Taufan. Yang demikian itu sudah sangat jelas dalam firman Allah ta`ala:

”Dan ingatlah kalian pada waktu Allah menjadikan kalian sebagai para pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakan kalian (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kalian mendapat keberuntungan.” (Al A`raf 69)

Maksudnya kami (Allah) telah menjadikan mereka orang yang paluing kuat di antara orang-orang yang hidup pada zaman mereka baik dalam fisik,kekuatan maupun perawakan.

Sedang dalam surat al mu’minun, Allah azza wajalla berfirman, ” kemudian kami jadikan sesudah mereka umat yang lain.” yaitu kaum Hud.

Tetapi ada juga yang menyatakan bahwa mereka itu adalah kaum Tsamud.Hal itu didasarkan pada firmannya allah ” Maka mereka dimusnahkan oleh suara yang mengguntur dengan hak dan kami jadikan mereka sebagai sampah banjir.”mereka mengatakan dan kaum Saleh adalah mereka yang dibinasakan melalui suara keras yang mengguntur” sedangkan kaum ’Aad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amt kencang”mereka yang mengatakan ini tidak menolak perpaduan antara suara keras yang mengguntur dengan angin yang sangat dingin, sebagaimana yang akn kami uraikan levbih lanjut dalam pembahasan selanjutnya dalam kisah penduduk Madyan, dimana mereka ditimpa berbagai macam azab dan siksaan.

Kemudian tidak ada lagi perbedaan pendapat diantara kalangan ulama’ bahwa kaum ’Aad itu ada sebelum kaum Tsamud.

Kaum ’Aad itu benar-benar kafir dan ingkar tenggelam dalam penyembahan pberhala. Kemudian allah azza wajalla mengutus slah seorang dari kalangan mereka yang menyeru mereka kejalan Allah dsan mengajak untuk senantiasa mengesakannya serta ikhlas menyembahnya . namun mereka mendustakan dan menentangnya, sehingga Allah ta’ala pun menimpakan kepada mereka azab yang menghinakan.

Setelah Hud menyerah mereka beribadah kepada allah azza wajalla serta menganjurkan supaya merka menaati dan meminta ampunan kepadanya.dan dengan demikian itu dia menjanjikan kepda mereka kebaikan dunia dan akhirat, serta diberikan ancaman atas tindakan yang bertolak belakakng dengan itu berupa siksaan di dunia dan akhirat.”para pemuka yang kafir dari kaumnya berkata,sesungguhnya kami benar-benar memandangmu dalam keadaan kurang akal.Apa yang engakau(Hud)serukan kepada kami merupakan suatu kebodohan dalam pandangan kami dari pada penyembahan berhala

yang kami lakukan.dengan demikian itu kami menganggap engaku telah membohongi kami dalam pengakuanmu bahwa allah telah mengutusmu sebagai rosul.

”Hud berkata, hai kaumku,tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun,tetapi aku ini adalah utusan dari tuhan semesta alam”.

Maksudnya, permasalahnnya tidak seperti yang kalian duga dan yakini itu.”aku menyampaikan amanat-amanat tuhanku kepada kaloian dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terperpercaya bagi kalian.” penyampaian kebenaran yang terkandung dalam amanat tuhan itumengharuskan tidak adanya kebohongan dalam diri yang menyampaikan, tidak juga penambahan atau pengurangan.bahkan yang diharuskan adalah pelaksanaanya secara penuh denga menggunakan cara dan bahasa yang tepat.

Dengan penyampaian amanat yang tepat tersebut berarti telah terkandungg pula nasihat dan petunjuk dan dengan demikian itu, ia tidak menuntut upah dan gaji dari mereka, tetapi ia lakukan semua itu secara tulus ikhlas karena Allah azza wajalla. Ia tidak meminta upah melainkan kepada tuhan yang telah mengutusnya. Sesungguhnya kebaikan dunia dan akhirat secara keseluruhan berada di tangannya. Oleh karena itu, dia berfirman:

”Hai kaum Ku, aku tidak menminta upah kepada kalian bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakan ku. Maka tidakkah kalian memikirkannya ?”(Huud 51).

Maksudnya, kalian mempunyai akal yang dapat kalian gunakan untuk membedakan dan memahami bahwa aku mengajajk kalian kepada kebenaran yang nyata yang disaksikan oleh fitrah yang diatasnya kalian di ciptakan. Yaitu agama yang hak yang karenanya nabi Nuh AS di utus dan membinasakan orang-orang yang menentangnya. Sekarang disini aku mengajak kalian ke agama yang sama dan untuk itu aku tidak meminta sedikitpun upah dari kalian. Dan aku hanya berharap upah dari Allah,

Tuhan yang memberikan Mudharat Dan manfaat. Oleh karena itu, habib al majjar mengatakan :

”Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu. Ikutilah orang yang tiada meminta balasan kepda kalian.dan mereka adalah orang-orang yanhg mendapat petunjuk. Mengapa aku tidak menyembah tuhan yang telah menciptakan ku dan yang hanya kepdanya kalian akan dikembalikan?” (yaasin 20-22)

Menjawab pertanyaan Nhud, kaum Hudmengatakan kepadanya:

”Hai Hud kamu tidak mendatangkan kepada kami suatuy bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karna kepadamu. Dan kami sekali-kali tidak akn mempercayaimu, kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila pada dirimu.” (Huud 53-54).

Mereka mengatakan,engkau tidak membawa kepada kami sesuatu keajaiban yang membenarkan apa yang kau bawa.dan kami tidak akan menunggalkan berhala-berhala sembahan kami hanya karna ucapan mu itu tanpa adanya dalil dan dasar yang memoerkuatmu.sehingga kami menduga engkau ini benar-benar, menurut kami ketidak warasan itudisebab kan karna sebagian Tuhan kami murka kepadamu. Hal itu di sampaikan melalui ungkapan mereka’kami yidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila di dirimu.’

’hud menjawab ,sesungguhnya Allah sebagai saksiku dan saksikanlah bahwa sesungguhnya aku melepaskan diri dari apa yang kalian persekutukan dari dia. Sebab itu ,jalan kanlah tipu daya kalian semuanya terhadap ku dan janganlah kalian memberi tangguh kepada ku.’(Huud 54-55).

Demikian itulah jawaban yang di berikan Hud nkepada mereka. Ia melepaskan diri dari Tuhan-Tuhan sembahan mereka dan bahkan menghinakannya, sekaligus menjelaskan kepada mereka bahwa se,uanya itu tidak memberikan manfaat dan mudhart sedikitpun kepada mereka. Berhala-aberhala itu tidak lain hanyalah benda mati yang tidak dapat berbuat apa-apa.jika mereka itu seperti yang kalian katakan, dapat memnbri manfaat dan mudharat, maka di sini aku nyatakan dengan tegas bahwa aku melepaskan diri dari semuanya itu sekaligus mengutuk mereka. Karena itu, lakukanlah tipu daya yang kalian rencanakan dengan berbagai macam cara dan kemampuan yang klian miliki, dan mjangan tunda-tinda lagi meski hanya sesaat. Sesungguhnya aku tidak akn pernah memikirkan apa yang kalian perdayakan tersebut serta tidak pula ,melihat kepada kalian.

Selanjutnya, Hud pun berkata ”sesungguhnya aku behrtawakal kepada Allah dan Tuhan kalian.tidak ada snuatu binatang melatapun melainkan dia myang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya nTuhanku di antas jalan yang lurus ” (’Huud 56)

Maksudnya, aku bertawakal dan bersandar penuh kepada-Nya sertra benar-benar yakin kepada kesukannya, sehingga aku tidak pernah takut kepada makhluk ciptaannya. Dan aku tidak mau bersandar dan menyerahkan diri kepad selain dia.

Yang demikian itusebenarnya merupakan bukti kuat bahwa Hud hamba sekaligus Rasul Allah Ta`ala. Sedang mereka dengan penyembahan berhal-berhala itu benar dalam kebodhan dan kesesatan, karena mereka tidak sedikitpun tidak dapat mencelakai Hud. Sehingga dengan demikian itu menunjukan kebenaran dirinya dan apa yang ia bawa kepada mereka serta menunjukan kebathilan dan kesesatan apa yang mereka kerjakan.

Dan itu sendiri sebenarnya juga merupakan bukti yang pernah di gunakan oleh Nabi Nuh As dalam menghadapi kaumnya, dimana ia mberkata:

”Hai kaumku, jika terasa berta bagi kalian tinggal bersama ku dan peringatanku kepada kalian denagna ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal, karna itu

bulatkanlah keputusan kalian ndan kumpulkanlah sekutu-sekutu kalian (untuk membunuhku). Kemudian janganlah keputuisan kalian tersebut di rahasiakan, setelah itu lakukan kepada diriku dan janganlah kalian memberi taannguh kepada ku.” (Yunus 71)

Hal hyang sama juga pernah di katakan Nabi Ibrahim Khaliyullah kapad akaumnya, dimana ia berkata:

”dan aku tidak takut kepada malapetaka dari sembahan-sembahan yang kalian persempitkan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kalian tidak dapat ,mengambil pelajran darinya ?

”Bagaimana maku takkut kepada sembahan-sembahan myang kalian persekutukan denhgan Allah, padahal kalain tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembanhan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujan kepada kalian untuk mempersekutukan-Nya . maka manakah di antara 2 golongan itu jyang lebih berhak mendapat ,keamann dari mala;petaka, jika kalian mengetahuinya ?”

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah orang-ornag yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yangmendapat peunjuk.

Dan itulah Hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim muntuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa jyang kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu maha bijaksana lagi maha mengetahui (Al An`am 80-83)

”Dan para pemuka yang kafir di antara kaumnya adn mendustakan pertemuan dengan hari akhirat serta yang telah kami mewahkan, mereka dalam kehidupan di dunia,

berkata, ”orang ini (Hud) tidak lain hanyalah manusia seperti kalian, ia makan dari apa yang kalian makan dan meminum dari apa yang kalian minum.

Dan sesungguhnaya jika kalian menaati manusia yang seperti kalian, niscaya bila demikian, kalian benar-benar menjadi orang-orang yang merugi.

Apakah ia menjanjikankepada kalian semua bahwa bila kalian telahmati dan telah menjadi tanah serta tulang belulang, kalian sesungguhnya akan di keluurkan dari kubur kalian?” (Al Mukminun 33-35)

Orang-orang kafir itu beranggapan bahwa Tuhan tidak akan mengutus seorang Rasul dari kalangan manusia. Hal itulah yang sering kali di jadikan sebagai serangan orang-orang kafir dahulu dan sekarang. Sebagiaman ayng di firmankan Allah Azza wa Zalla berikut ini:

”Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antar mereka, ”berilah peringatan kepada manusia dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka.” orang-orang kafir berkata,”sesungguhnya ,orang ini (Muhammad)benar-benar tukang sihir byang nyata. ” (Yunus 2)

Selain itu, di dalam surat yang lain, Allah juga berfirman:

”Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman ketika datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka, ”adakah Allah mengutus seorang mausia menjadi Rasul ?”

Katakanlah, kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi niscaya kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi Rasul.” (Al Isra` 94-95)

Oleh karna itu, Nabi Hud As berkata kepada mereka:

”Dan apakah kalian (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kalian perinmgatan dari Tuhan kalian denga perantaraan seorang laki-laki dari golongan kalian agar ia memberi peringatan kepada kalian dan mudah-mudahan kalian bertakwa dan supaya kalian mendapat rahmat ?” (Al A`raf 63)

Maksudnya, janganlah kalian heran hterhadapsemuanya ini, karena bukan suatu hal yang mengherankan jika Allah Ta`ala mewahyukan kepada salah seorang di antar kalian semata-mata sebagai belas kasihan, kelembutan, dan kebaikan dalam kalian, untuk mengingatkan kalian dan supaya kalian menghindari siksa Allah Ta`ala dan janganlah kalian mnyekutukannya ”mudah-mudahan kalian mendapat rahmat”.

Dan firman Allah Ta`ala:

”Apakah ia menjanjikan kepada kalian semua bahwa bila kalian telah mati dan telah menjadi tanag serta htulang belulang. Kalian sesungguhnya akan di keluarkan dari kubur kalian ? jauh, jauh sekali dari kebenaran apa yang di ancamkan kepada kalian itu.

Kehidupan ini tidak lain hnayalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan hidup serta sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi.

Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Dan kami sekali-kali tidak beriman kepadanya.”

Rasul itu berdoa, Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku.” (Al Mukminun 35-39)

Mereka tidak mengakui adanya hari kebangkitan dan mengingkari bangkitnya jasad uamta manusia setelah sebelum berupa tanah dan tulang belulang. Dimana mereka

mengatakan, ”Sesungguhnya sangat tidakmungkin, dan bahkn sangat jauh janji tersebut bahkan mereka mengatakan, ” kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan hidup serta sekali-kali tidak akan di bangkitkan lagi.’ Maksudnya, satu kaum meninggal dunia dan di ganti denagn kaum yang lain, serta tidak akan pernah lagi dibangkitkan kelak.

Yang demikian itu merupakan keyakinan Dhariyat (hitungan waktu).

Sedangkan keyakinan dhauriyah (perputaran) menjyatakan, bahwa mereka kan kembali ke dunia ini setiap setelah 36.000 th.

Semuan itu merupakan kebohongan, kekufuran dan kesesatan belaka, tanpa dalil bdan juga bukti. Hanya orang-orang yang tidak berakal dan mendapatkan petunjuk yang cenderung pada pendapat tersebut. Sebagaimana yang i firmankan Allah Ta`al:

”Dan juga agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu. Mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan.” (Al An`am 113).

Dalam menasehati kaumnya, Hud berkata:

”Apakah kalian mendirikan pada tiap-tiap tanah bangunan untuk bermain-main. Dan kalian membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kalian kekal di dunia ?” (Al Syu`ara 128-129)

Maksudnya, Hud berkata kepada mereka ”Apakah kalian akan membangun di setiap dataran tinggi sebuah bangunan yang besar lagi tinggi, seperti benteng, misalnya dsb. Kalian melakukan itu hanya sebagai main-main saja, karena kalian sebenarnya sama sekali tidak memerlukannya. Yang demikian itu tidak lain karna mereka tinggal di perkemahan-perkemahan. Sebagaimann yang di firmankan Allah Ta`ala berfirman:

”Apakah kamu tidaka memperhatkan bagaiman Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad ? yaitu penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah di bangun seperti itu sebelumnya di negri-negri lain.” (Al Fajr 6-8)

Mereka inilah yang disebut sebagai kaum Aad yang pertama yang tinggal di bangunan-bangunan yang tinggi.

Sedangkan orang yang berependapat bahwa Iram adalah kota yang terbuat dari emas dan perak, maka ia benar-benar salah dan sesat.

Ucapah Hud, ”Dan kalian membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kalian kekal di dunia ?” maksudnya kalian mendirikan hal itu dengan harapan agar kalian dapat hidup lebih lama dan bberumur panjang.

Lebih lanjut, Hud berkata:

”Dan apabila kalian menyiksa, maka kalian menyiksa sebagaian orang-orang yang kejam dan bengis.

Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Dan bertakwalah kepada Allah yang telah kalian anugerahkan kepada kalian apa yang kalian mketahui.

Dia telah menganugerahkan kepada kalian binatang-binattang ternak, anak-anak, juga kebun-kebun, serta mata air.

Sesungguhnya aku takut kalian akan di timpa azab hari yang besar.” (Al Syu`ara 130-135)

Kemudian merrekka pun berkata kepadanya:

”Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembbah kepada Allah saja dan meninggalkan apa yang bisa di sembah oleh bapak-bapak kami ? maka datanglah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (Al A`raf 70)

Maksudnya, mereka menayakan, apakah engkau datang kepada kami supaya kami menyembah Allahsaja dan menyalahi nenek moyang kami serta apa yang pernah mereka kerjakan ? jika apa yang engkau bawa benar, maka datangkanlah kepada kami azab vdan siksaan. Sesungguhnya mkami tidak akan mempercayai dan tidak pula mengikuti dan membenarkanmu.

Sebagaiman mereka juga pernah mengatakan:

”Adalah sama saja bagi kami, apakah kalian membberi nasihat atau tidak memberi nasihat, agama kami ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang dahulu. Dan kami sekali-kali tidak akan di azab.’ (Al Syu`ara 136-138)

Jika dibaca Khalqa (dengan menggunakan harakat fathah pada huruf kah`) , ,maka maksudnya adalah bahwa appa yang engkau itu tidak lain hanyalah sesuatu yang engkau buat-buat saja, yang engkau ambil dari kitab-kitab orang terdahulu.

Demikianlah yang di tafsirkan oleh para sahabta bdab Tabi`in:

Dan jika di baca Khuluqu (dengan memberi harakat dhammah pada huruf kha` dan lam), maka maksudnya adlah agama. Dengan pengertian, bahwa agama yang kami peluk tidak lain adalah aggama orang-orang yang telah mendahului kami, dari nenek moyang kami. Danekali-kali kami tidak akn merubah, mengganti, dan kami akan tetap berpegang taguh padanya.”

Kedua macam bacaan di atas sejalan dengan ucapan mereka, ”dan kami sekali-kali tidak akan di azab.”

Ia berkata, sungguh sudah pasti kamu akan di timpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu. Apakah kalian hendak membantahku tentang nama-nama (berhala) yang kkalia dan nenek moyang kalian menamakannya, padahal Allah tidak sekali-kali tidak menuurunkan Hujjah untuk itu ? maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yang menunggu bersama kalian.” (Al Araf 71)

Maksudnya apakah kalian akan berhujjah kepadaku, mengenai berhala-brhala yang kallian dan nenek moyang kalian telah menamianya sebagai Tuhan, padahal semua berhala it sama sekali tidak dapat memberikan mudharat dan manfaat bagi kalian ? dan Allah Tta`la sendiri tidak menjadikan penyembahannya sebagai hujjah dan bukti. Denagn demikian itu kalia telah berhak mendapatkan kemurkaan dari Allah Azza wa Zalla. Dalam melakukannya semua itu kalian telah menyandarkan diri kepada nenek moyang kalian, padahal Allah Ta`ala tidak memberikan kekuasaan padanya. Dengan kata lain, dia tidak memberikan bukti dan dalil pada apa yang kalian kerjaa itu. Jka kalian menolak kebenaran dan tetap berada dalam kebathilan, maka tunggulah sekarang azab Allah yang akan di timpakan kepada kalian.

Allah SAW berfirman:

Rasul itu (Hud) berdoa, ” nyA Tuhanku, tolonglah aku karena mereka menduatakanku.”

Allah berfirman, Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka kan menjadi orang-orang yang menyesal.

Maka mereka di musnahkan oleh suara yang menggunturdengan Hak dan kami jadikan mereka sebagai sampah banjir. Maka kebinasaalah bagi orang-orang yang zalim itu.” (Al Mukminun 39-41)

Selain itu, dia mjuga berfirman:

”Dan ingatlah Hud saudara kuam Aad, yaitu ketika memberi peringatna kepada kuamnyadi Al Ahqaf dan sesun gguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan) janganlah kalian menyemabha selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kalian akan di timpa azab hari yang besar.”

Mereka menjawab, apakah kamu datang kepada kamiuntuk memalingkan kami dari menyemabha Tuhan-Tuhan kami ? maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.

Ia berkata, sesungguhnya pengetahuan tentang itu hany apada Sisi Allah fdan aku hanya menyampaikan kepada kalian apa yang aku diutus dengan membawanya tetapi aku melihat kalian adalah kaum yang bodoh.

Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ,ke lembah-lembah mereka. Mereka berkata, inilah awan yangmenurunkan hujan kepada kami. Bukan, bahkan itulah azab yang kalian minta supaya datang dengan segera yaitu angin denagn mengandung azab nyang pedih.

Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya. Jadilah mereka tidak ada kelaihatan lagi kecuali bekas-bekas tempat tinggal mereka. Demikianlah kami memberi balsan kepada kaum yang berdosa.” (Al Ahqaf 21-25)

Dan Allah Ta`ala menyebutkan brita tentang kebinasaan mereka di beberapa tempat di dalam Al Quran. Misalnya adalah firman-Nya ini:

Maka kami selamtkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya denagn rahmat yang besar dari kami,dan kami tumpas orang-orang yang mendustaka ayat-ayat ini, dan tiadalah orang-orang yang beriman.” (Al A``raf 72)

Demikian juga denag firman-Nya berikut ini:

Ketika datang azab kami, kami selamtkan Hud dan orang-orang beriman bersamanya denga rahmat dari kmai. Dan kami selamtkan pula mereka di akhirat dari azab yang berat.

Dan itulah kisah kaum Aad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan uhan mereka dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenag-wenang lagi mnentang (kebenaran).

Dan mereka selau d,i ikuti dengan kutukan di dunia ini dan begitu pula pada hari kiamat. Ingatlah sesungguhnya kaum Aad vitu kafir kepad Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum Aad yaitu kaum Hud.” (Huud 58-60)

Serta firmannya di bawah ini:

Maka mereka di musnahkan oleh suara yang menggunturdengan Hak dan kami jadikan mereka sebagai sampah banjir. Maka kebinasaalah bagi orang-orang yang zalim itu.” (Al Mkukminun 41)

Selanjutnya di dalam surat yang lain, Allah Ta`ala berfirman: